Kehidupan

Berikan pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan :)

Senin, 03 September 2012

Hari Ini Kau Bersanding dengan Eni

Gemercik air yang terdengar begitu berirama memecah suasana hening ketika itu. Aku duduk termenung di tepi sebuah sungai sembari mencuci piring- piring kotor yang kubawa dengan sebuah ember plastik.
“Sendirian saja kamu Ris ?”
Aku terkejut ketika seseorang menyapaku dan kurasa suara itu sudah tidak asing lagi terdengar di telingaku. Ternyata benar itu adalah suara Aldi. Seseorang yang dulu sempat menjadi kekasihku sebelum dia memutuskan untuk pisah.
Aku segera beranjak dari sebuah batu yang kududuki sembari membereskan piring- piring yang sudah selesai kucuci. Tak sepatah katapun terucap dari mulutku ketika Aldi menyapaku, aku juga tidak membalas sapaanya. Bahkan aku juga tidak kuasa melihat Aldi secara langsung ketika ia berada di sampingku. Kemudian aku cepat- cepat bergegas kembali ke rumah.
Keesokan harinya, Senin Pon menurut kalender Jawa , terdengar Gendhing Jawa yang mulai mengalun merdu. Sesekali aku menengok ke jendela kamarku, terlihat begitu ramai tamu- tamu yang datang. Aku masih saja merasa bingung dan gelisah, aku tidak bisa datang ke acara perkawinanmu. Aku masih belum bisa melihatmu bersanding dengan wanita itu, teman sebayaku di kampung.
Suara Gendhing Jawa berganti menjadi musik dangdut jawa atau yang sering disebut “Campursari”. Aku masih saja duduk termenung di sudut kamar sambil memandang foto ukuran 3x4 yang kupasang di dalam dompet cokelatku. Tak lain itu adalah foto Aldi yang mungkin sebentar lagi akan melupakanku dan menempuh hidup baru bersama Eni. Sementara aku masih berat hati menerima kenyataan yang mengharuskan aku melepaskanya.

Mengenai Saya

Foto saya
Kendal, Jawa Tengah, Indonesia